Selamat datang di IpediaVista Blog Media Pembelajaran Informatika

Kamis, 23 Juli 2009

Babak Ketiga Sejarah Microsoft Di Indonesia



aya beri judul diatas karena saat ini kita sedang berada di babak ketiga dari sejarah Microsoft di Indonesia. Babak pertama adalah ketika Microsoft membiarkan semua software-nya dibajak, lalu babak kedua adalah ketika Microsoft melalui BSA mulai menggebrak pasar dengan UU HaKI, dan babak ketiga yaitu pada saat thrid party mulai berpesta dengan ketentuan yang sudah ada.
 Babak pertama sudah tidak perlu dibahas lagi, karena sampai sekarang dengan kekuatan yang sangat besar dan sebagian ada yang kucing-kucingan, banyak toko yang menjual piranty Microsoft secara bebas di mal-mal bahkan dipinggir jalan.
 Dibabak kedua, Microsoft menggebrak Indonesia dengan menyambangi pengusaha di kota-kota besar, setelah sebelumnya mengirim “surat peringatan” yang isi sebetulnya adalah surat ancaman. Ancaman ratusan juta yang akhirnya berakhir dengan damai. Yang beruntung dalam kasus ini, sudah tentu bukan BSA maupun pengusahanya.
 Pada babak kentiga third party ate orange yang bergerak mewakili Microsoft adalah polisi yang sudah dibekali keahlian yang sangat tinggi. Polisi mengerti tentang rincian EULA (END-USER LICENSE AGREEMENT) yang bahkan tidak diketahui oleh para pemakai komputer yang sudah lama malang melintang menggunakan Microsoft Windows.
 EULA di Amerika harus dibaca dengan saksama dan harus di taati. Salah satu klausulnya adalah persyaratan dari Microsoft untuk tidak boleh menyewakan program—program Microsoft keorang yang bukan pembeli prduknya.
 Yang paling terkena dampak dari EULA ini adalah warnet yang hidupnya kembang kempis karena persaingan yang tidak sehat didalamnya, disamping jenis usahanya yang syarat modal dan teknologi tinggi. Memang, babak ketiga dari cerita Microsoft ini sudah dapat dipecahkan, yaitu dengan diberikanya kelonggaran untuk warnet dengan catatan harus mendapatkan surat izin dari Microsoft untuk menyewakan komputer yang berisi program dari Microsoft.
 Sampai ujung manapun, pembajakan piranti lunak merupakan hal yang salah dan merupakan yang tak boleh dibiarkan begitu saja. Tetapi dengan kondisi Indonesia yang serba minim, kita harus mencari solusi terbaik agar purta-putri Indonesia dapat ikut berperan dalam kiprah kemajuan teknologi informasi dunia.
 Tingkat kemajuan bangsa didasarkan pada pendidikanya, dan pendidikan selalu berkaitan dengan teknologi komputer. Komputer berpangkal pada biaya dan daya beli, sehingga dalam suatu populsi masyarakat kota tertentu, hanya 1 sampai 2 persen saja yang mampu memiliki komputer dan dapat ikut dalam perkembangan teknologi. Warnet merupakan solusi “rakyat miskin” menerapkan teknologi informasi dalam sekala yang paling murah, dan dihitung denga rupiah perjam.
 Tidak dapat dipungkiri juga, bahwa bisnis warnet merupakan bisnis para oportunitis juga, yang dengan seenaknya membangun warnet untuk semata-mata mencari keuntungan, tanpa memahami dasar-dasar keberadaan warnet dalam mempercepat permintaan bangsa Indonesia. Dan kelompok ini yang merusak citra warnet bukan saja didalam negri, tetapi sampai keluar negri, misalnya dalam kasus carding ate penyalah gunaan kartu kredit untuk menguntungkan diri sendiri.
 Dari semua kejadian ini, dapat di ambil kesimpulan bahwa, pendidikan merupakan kunci penyelesaian dari masalah diatas. Kalau mereka mempunyai pendidikan yang lumayan, mereka tidak akan mencari keutungan seenaknya dengan cara yang tidak halal. Mereka bisa mencari penyelesaian dari program-porogram yang berbayar, misalnya menggunakan program yang open source sehingga tidak teruber-uber dari BSA dan kepolisian.
 Kalao bicara pendidikan, sepertinya kita harus menunggu satu generasi untuk membuat perubahan dan sementara semua sudah berjalan dengan tidak seperti yang diharapkan. Kemandegan masalah ini yang akhirnya sangat membinggunkan dan tidak ada penyelesaianya. Pihak Microsoft selalu bersikeras untuk tidak memberikan perlakuan khusus dalam hal harga pada satu negara, karena khawatir dengan berbagai hal, misalnya penjualan kembali kenegara asalnya, dan protes oleh perusahaan-perusahaan besar yang membelidalam jumlah banyak.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

 
Template Copy by Blogger Templates | BERITA_wongANteng |MASTER SEO |FREE BLOG TEMPLATES