Hal ini sudah ada sejak jaman rezim Soekarno. Asal muasalnya bisa dibaca disini:
Dari Wikipedia Bahasa Indonesia: Konfrontasi Indonesia-Malaysia
Sejak demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur, ketika para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Tunku Abdul Rahman—Perdana Menteri Malaysia saat itu—dan memaksanya untuk menginjak Garuda, amarah Soekarno terhadap Malaysia pun meledak.
Soekarno yang murka karena hal itu mengutuk tindakan Tunku yang menginjak-injak lambang negara Indonesia[1] dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia.
Ya itulah asal muasal gerakan Ganyang Malaysia. Kita harusnya marah, mereka menginjak-injak Lambang Supremasi NKRI Garuda Pancasila. Bahkan itu dilakukan di depan gedung Kedubes Indonesia di Malaysia oleh Perdana Menteri mereka sendiri. Begitukah sikap seorang Perdana Menteri?
Sejak saat itu, konfrontasi Indonesia-Malaysia tidak pernah selesai. Meskipun Pada 28 Mei 1966 di sebuah konferensi di Bangkok, Kerajaan Malaysia dan pemerintah Indonesia mengumumkan penyelesaian konflik. Kekerasan berakhir bulan Juni, dan perjanjian perdamaian ditandatangani pada 11 Agustus dan diresmikan dua hari kemudian. Namun hubungan panas ini tidak pernah berakhir. Apalagi dgn tambahan kasus Pulau Ligitan, Sipadan serta Ambalat dan klaim Reog Ponorogo bahkan Batik oleh adalah milik mereka menambah daftar panjang perserteruan.
Mereka tidak pernah malu mencuri kekayaan kita. Apalagi beberapa tahun yang lalu, lagu "Rasa sayange" juga di klaim milik mereka dan dijadikan jingle iklan pariwisata mereka. Bahkan Menteri kebudayaan Malaysia meminta bukti otentik kalau lagu 'rasa sayange' memang benar milik Indonesia. Sebab ia beralasan, lagu yang di negeri jiran bernama 'rasa sayang' ini merupakan lagu rakyat yang biasa terdengar di Kepulauan Nusantara (Melayu) dan merupakan warisan leluhur. Benar-benar tak tahu Malu!
Jelas-jelas lagu ini adalah lagu daerah asal Maluku!
Tak ayal Warga Indonesia pun marah terhadap bangsa Malaysia. Perang pun kembali berkobar. Meski tidak secara langsung dan hanya lewat dunia maya, namun atmosfer itu terasa. Peperangan merambah ke dunia Blog. Muncul banyak sekali blog-blog Malingsia dan Indonesial. Mereka (Orang-orang Malaysia) berkreasi dengan istilah “INDON” yang mulai mencemari dan memaki-maki serta penimpaan kata-kata maut (penghinaan). Indonesia pun tak mau kalah, Istilah Malingsia muncul karena kekesalan terhadap bangsa Malaysia yang suka maling/mencuri...
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
1 komentar:
Sebaik nya damai saja,sebab kita serumpun dan sedarah
Posting Komentar